SKOR.id - Laga Spanyol vs Prancis akan tersaji malam hari ini di semifinal UEFA Nations League 2024-2025, berikut ini prediksi dan link live streaming-nya.Timnas Spanyol dan Prancis akan saling sikut dalam laga Semifinal UEFA Nations League, Jumat (6/6/2025) dini hari pukul 02.00 WIB.Timnas Spanyol adalah sang juara bertahan UEFA Nations League usai juara pada 2023Sedangkan Prancis adalah juara edisi 2021, dengan saat itu mereka mengalahkan Spanyol dengan skor 2-1.Spanyol saat ini sedang di atas angin, mereka dalam rentetan 20 laga tak terkalahkan (15 menang, 5 imbang) usai kalah 0-2 dari Skotlandia pada Maret 2023.Catatan ini membawa Spanyol menempati posisi kedua di Ranking FIFA di belakang Argentina.Prancis ada di tempat ketiga Ranking FIFA dan punya kenangan &nbsp;buruk dengan kalah di final Piala Dunia 2022 lalu tersingkir di semifinal Piala Eropa 2024.Didier Deschamps sudah hampir 13 tahun melatih Timnas Prancis, memenangi 106 dari 167 laga (63,47 persen) dan akan mundur usai Piala Dunia 2026 mendatang.Kondisi Terkini Kedua TimSpanyol: Isco dan Gavi kembali ke skuad dan siap bersaing di lini tengah untuk mendapatkan tempat.Pau Cubarsi juga sudah kembali dari cedera dan siap jadi opsi di lini belakang.Prancis: Tujuh pemain Timnas Prancis bermain di final Liga Champions beberapa hari lalu, dan belum tentu akan diturunkan karena masalah kebugaran.Kylian Mbappe akan memimpin lini depan sebagai kapten tim.Prediksi Starting XISpanyol (4-2-3-1): Simon; Porro, Cubarsi, Le Normand, Cucurella; Zubimendi, Pedri; Yamal, Olmo, N. Williams; OyarzabalPrancis (4-3-3): Maignan; Pavard, Konate, L. Hernandez, Digne; Tchouameni, Kone, Rabiot; Olise, Kolo Muani, MbappeHead-to-Head37 Pertemuan 17 Spanyol Menang 7 Imbang 13 Prancis MenangRekor 5 Pertemuan Terakhir9/7/2024 - Spanyol 2-1 Prancis (Piala Eropa)10/10/2021 - Spanyol 1-2 Prancis (Nations League)28/3/2017 - Prancis 0-2 Spanyol (Persahabatan)4/8/2014 - Prancis 1-0 Spanyol (Persahabatan)26/3/2013 - Prancis 0-1 Spanyol (Kualifikasi Piala Dunia)Prediksi Skor.idSpanyol 1-2 PrancisBerikut ini link live streaming Spanyol vs Prancis<a href="https://www.visionplus.id/webclient/search/info/STND8943017316001769?delivery=DLVY8943431958002108&amp;type=LTV&amp;query=nations%20league">Tautan Live Streaming di sini</a><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gUcb3o9dI78?si=_X4h7Aqd_e9bmTNs" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Spanyol vs Prancis dalam laga semifinal UEFA Nations League 2024-2025.

World

Prediksi dan Link Live Streaming Spanyol vs Prancis di UEFA Nations League 2024-2025

SKOR.id - Semifinal UEFA Nations League 2024-2025 sudah di depan mata, siapa yang akan lolos ke partai final?Ini adalah edisi keempat semifinal dan final UEFA Nations League yang pernah bergulir sejak 2019 lalu.Salah satu semifinalis, Jerman, akan jadi tuan rumah.Dalam jadwal yang dirilis, Stuttgart Arena akan menggelar satu laga semifinal dan laga perebutan tempat ketiga.Munich Football Arena akan menggelar satu laga semifinal dan laga final.Tiga pemenang Nations League edisi sebelumnya semua lolos ke semifinal: Portugal (Juara 2019), Prancis (2021), dan Spanyol (2023).Jerman belum pernah juara, tetapi mereka punya keuntungan bermain sebagai tuan rumah.Di semifinal, Jerman akan menjamu Portugal, Kamis (5/6/2025) dini hari pukul 02.00 WIB.Jerman saat ini ada di peringkat ke-10 dunia, sedangkan Portugal di peringkat ketujuh.Lalu di semifinal kedua, Jumat (6/5/2025) dini hari pukul 02.00 WIB, Spanyol akan berhadapan dengan Prancis.Kedua negara ini adalah dua negara dengan peringkat FIFA tertinggi di Eropa saat ini, Spanyol ada di peringkat kedua dunia, Prancis di peringkat ketiga.Pemenang kedua laga semifinal akan bertemu di laga puncak yang akan dihelat pada Senin (9/6/2025) dini hari pukul 02.00 WIB.Jadwal Semifinal UEFA Nations League 2024-2025:Kamis, 5 Juni 2025 - 02.00 WIB - Jerman vs PortugalJumat, 6 Juni 2025 - 02.00 WIB - Spanyol vs Prancis<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FzM1i6NoWzo?si=y0fwDILmh4cNmmIj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Siapa yang akan lolos ke final UEFA Nations League 2024-2025? Laga semifinal akan dihelat mulai malam nanti dini hari WIB.

Semifinal UEFA Nations League: Siapa Lolos ke Final?

SKOR.id - Semifinal UEFA Nations League 2024-2025 akan segera bergulir, ini adalah semua hal yang harus kamu ketahui.Ini adalah edisi keempat semifinal dan final UEFA Nations League yang pernah bergulir. Apa saja yang perlu diketahui?Kapan?Laga semifinal akan dihelat mulai 4 Juni waktu setempat atau 5 Juni dini hari WIB, dengan final dihelat Senin, 9 Juni 2025, dini hari WIB.Di Mana?Jerman akan jadi tuan rumah.Stuttgart Arena akan menggelar satu laga semifinal dan laga perebutan tempat ketiga.Munich Football Arena akan menggelar satu laga semifinal dan laga final.Jadwal?SemifinalKamis, 5 Juni 2025 - 02.00 WIB - Jerman vs PortugalJumat, 6 Juni 2025 - 02.00 WIB - Spanyol vs PrancisPerebutan Tempat KetigaMinggu, 8 Juni 2025 - 20.00 WIBFinalSenin, 9 Juni 2025 - 02.00 WIBSiapa Saja yang Lolos?Tiga pemenang Nations League edisi sebelumnya semua lolos ke semifinal: Portugal (Juara 2019), Prancis (2021), dan Spanyol (2023).Jerman belum pernah juara, tetapi mereka adalah tuan rumah edisi ini.Apakah UEFA Nations League Berpengaruh ke Kualifikasi Piala Dunia 2026?Ya, 12 runner-up grup dari Kualifikasi Piala DUnia akan bermain di babak play-off bersama empat tim terbaik dari UEFA Nations League yang tidak di posisi juara atau runner-up grup kualifikasi.Dari 16 tim ini, empat tim akan lolos ke Piala Dunia.Apa Sebenarnya UEFA Nations League?Kompetisi ini dibuat untuk meminimalisir pertandingan persahabatan yang kurang berarti.Tim-tim akan diberikan kesempatan untuk melakoni laga kompetitif lawan negara lain yang punya ranking dunia tak jauh berbeda.Semua negara Eropa bermain di sebuah kompetisi yang memiliki sistem promosi degradasi, membuat semua negara punya kepentingan masing-masing dalam menjalani laga.Sebanyak 16 negara masing-masing ada di Liga A, B, dan C dengan enam tim di Liga D.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FzM1i6NoWzo?si=Qa1dsAkrnyOEBsf9" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini adalah semua hal yang harus kamu ketahui soal semifinal UEFA Nations League 2024-2025.

Semifinal UEFA Nations League, Semua yang Harus Kamu Tahu

SKOR.id - Gelandang Real Betis, Isco Alarcon, tak mau ambil pusing meski dirinya tak dipanggil kembali ke Timnas Spanyol oleh Luis de la Fuente.Ini menjadi respons pertama Isco setelah dirinya tak dimasukkan ke dalam skuad Timnas Spanyol yang kini dilatih oleh Luis de la Fuente.Pertandingan terakhir Spanyol adalah pada jeda internasional bulan Maret 2025 ini, saat menghadapi Belanda di ajang UEFA Nations League.Spanyol berhadapan dengan Belanda di babak perempat final UEFA Nations League 2024-2025.Pada pertandingan leg pertama, Spanyol dan Belanda bermain imbang 2-2, sedangkan di leg kedua, mereka kembali bermain imbang kali ini dengan skor 3-3.Pertandingan pun dilanjutkan ke babak adu penalti, Spanyol berhasil mengalahkann Belannda dengan skro 5-4, dan berhak melaju ke babak semifinal.Meski tampil cukup mengesankan di La Liga bersama Real Betis, nama Isco Alarcon tidak termasuk di dalam daftar yang dipanggil Luis de la Fuente.Musim ini, eks pemain Real Madrid itu bermain dalam 19 pertandingan di berbagai ajang, dengan sumbangan sembilan gol dan lima assist untuk Real Betis.Performa ini membuat Isco dinilai layak untuk mendapatkan panggilan kembali ke Timnas Spanyol.Namun, pada akhirnya Luis de la Fuente tidak membawa Isco untuk melawan Belanda di UEFA Nations League.Meski begitu, Isco tidak ambil pusing meski dirinya tidak dibawa oleh sang pelatih untuk kembali membela skuad La Furia Roja."Bagi pemain mana pun, bermain dengan tim nasionalnya adalah salah satu hal terhebat," ujar Isco member respons."Saya bekerja keras, seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, saya bersemangat, saya tahu persaingannya ketat, pemain-pemainnya sangat bagus, Luis adalah orang yang memiliki keputusan akhir, Anda tidak bisa menyalahkannya untuk apa pun, dia telah memenangkan Euro, Nations League, dia sekarang lolos ke Final Four dan Anda tidak bisa mengatakan apa pun padanya.""Dia percaya pada kelompok pemainnya dan itu normal, saya memahaminya dengan sempurna," kata Isco menambahkan.Isco mengungkapkan bahwa keputusan tersebut tidak berpengaruh kepada dirinya, yang akan terus berusaha menampilkan permainan terbaik.Ia juga berharap suatu saat pintu menuju Timnas Spanyol kembali terbuka untuk dirinya. Meski begitu, itu tidak membuatnya terlalu terobsesi."Bukan masalah, apa yang saya tunjukkan setiap hari di lapangan adalah bahwa kegembiraan adalah sesuatu yang tidak akan pernah hilang dan jika saya terus melakukan hal-hal baik dengan Betis mungkin suatu hari pintu itu akan terbuka lagi," ujar Isco."Tapi itu tidak membuatku terobsesi, sama sekali tidak terjadi apa-apa," ujar Isco menambahkan.Pemain berusia 37 tahun itu mengatakan dirinya saat ini masih menikmati tampil di lapangan.Ia mendapatkan pengalaman luar biasa setelah mendapatkan kembali permainan terbaiknya bersama Real Betis."Saya sangat senang, sangat senang, dan Anda dapat melihatnya di lapangan," ujar Isco."Saya telah menemukan tim dan klub yang luar biasa, di mana kasih sayang yang saya rasakan luar biasa, dan pada akhirnya, ketika segala sesuatu di lingkungan kerja sehat dan baik, semuanya selalu mudah," ujar Isco menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=hyCs7TlkgxYPJDPD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gelandang Real Betis, Isco Alarcon, tak ambil pusing meski tidak dipanggil Luis de la Fuente ke Timnas Spanyol.

La Liga

Tak Dilirik Luis de la Fuente ke Timnas Spanyol, Isco Tak Mau Ambil Pusing

SKOR.id - Nacho Fernandez mengungkapkan keluh kesahnya setelah tidak mendapatkan pemanggilan oleh Timnas Spanyol, untuk pertandingan lanjutan UEFA Nations League 2024-2025.Selain itu, Nacho Fernandez juga membicarakan tentang mantan klubnya, Real Madrid, yang sedang diterpa badai cedera.Nacho Fernandez kembali ditinggalkan pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, yang tak memanggilnya ke skuad La Furia Roja.Pemain berusia 34 tahun itu mengaku terkejut, ketika mengetahui dirinya tidak dipanggil membela skuad Timnas Spanyol."Dari semua yang memenangi Euro, satu-satunya yang tidak ikut karena alasan teknis adalah saya. Saya agak terkejut," ujar Nacho Fernandez."Sejak kami memenangkan Euro, saya tidak berbicara dengan De la Fuente lagi. Saya ingin sekali pergi. Bagi saya, ini agak aneh," ujarnya."Ada rekan setim lain yang pindah tim dan negara dan tetap pergi. Itu pertanyaan untuk manajer, saya tidak punya masalah dengannya tetapi saya juga belum berbicara dengannya lagi," ujar Nacho menambahkan.Dilansir dari Transfermarkt, Nacho terakhir kali membela Spanyol adalah pada laga final Euro 2024 melawan Inggris.Kala itu ia hanya menjadi penggembira karena hanya dimainkan De La Fuente selama tujuh menit.Sejak saat itu ia sudah melewatkan empat pertandingan UEFA Nations League yang dijalani Timnas Spanyol.Selanjutnya tentang situasi Real Madrid saat ini, mantan klubnya itu sedang dilanda badai cedera, terutama di lini belakang.Terbaru adalah Eder Militao, yang kembali mengalami cedera ACL saat bertanding melawan Osasuna.Melihat kondisi ini ada rumor-rumor yang menyebutkan kemungkinan Nacho kembali ke Real Madrid.Namun bek Al Qadsiah itu dengan tegas mengatakan tidak mempertimbangkan untuk kembali."Real Madrid belum menghubungi saya. Bagaimana jika mereka menghubungi saya untuk kembali? Tentu saja saya tidak mempertimbangkannya," ujar Nacho."Saya memiliki keputusan yang sangat jelas karena saya tahu saya akan memainkan tiga puluh, empat puluh atau lima puluh pertandingan lagi,"ujarnya."Itu tidak mengubah ide yang ada di kepala saya. Jika mereka memanggil saya, saya akan sangat senang di sini. Saya harus menderita bersama Real Madrid sebagai penggemar," ujar Nacho menambahkan.Nacho juga menambahkan bahwa sebaiknya Los Blancos tidak mendatangkan pemain baru.Ia berpesan agar mentan klubnya itu fokus kepada peman muda hasil binaan tim, dan memberi kesempatan untuk jebolan akademi.Seperti halnya yang dilakukan Carlo Ancelotti saat memberikan kesempatan Raul Asencio tampil di laga melawan Osasuna.Raul Asencio tampil solid, bahkan menyumbangkan satu assist untuk Los Blancos."Saya lebih suka jika mereka tidak merekrut siapa pun dan memilih pemain lokal," ujar Nacho."Pada akhirnya, Anda akan melihat apakah para pemain dari akademi siap jika mereka diberi kesempatan. Beberapa hari yang lalu Asencio bermain sangat bagus," ujarnya."Akademi butuh kesempatan. Jika klub dan pelatih berani, ini saat yang tepat," ujarnya menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zNlgMyqTnRw?si=jEJe6JU0WBwzadCP" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Nacho Fernandez komentari soal situasi Real Madrid, dan pendapat setelah ditinggalkan Timnas Spanyol.

Nacho Fernandez Ungkap soal Ditinggalkan Timnas Spanyol hingga Peluang Kembali ke Real Madrid

SKOR.id - Gelandang Manchester City dan Timnas Spanyol, Rodri, terpilih sebagai peraih Ballon d'Or 2024, Selasa (29/10/2024) dini hari WIB.Trofi Ballon d'Or diberikan kepada Rodri dalam gala Ballon d'Or 2024 di Theatre du Chatelet, Paris, Prancis.Rodri, yang bernama lengkap Rodrigo Hernandez, meraih Ballon d'Or 2024 usai memiliki poin lebih banyak dibandingkan dengan Vinicius Junior yang dalam penilaian ini ada di posisi kedua.Sukses Rodri terpilih sebagai peraih Ballon d'Or 2024 juga menimbulkan kontroversi, di mana cukup banyak yang berpendapat bahwa Vinicius Junior yang lebih pantas mendapatkan Ballon d'Or 2024 ini.Bahkan kontroversi tersebut berlanjut dengan tidak hadirnya Vinicius Junior dalam acara ini.Selain Vinicius Junior, sejumlah pemain Real Madrid, pelatih, hingga Presiden Florentino Perez pun tidak datang ke acara ini.Semua itu sebagai salah satu sikap kecewa dan kritik karena Vinicius Junior justru tidak terpilih.Padahal, Vinicius Junior berperan besar dalam sukses besar Real Madrid meraih gelar La Liga dan Liga Champions 2023-2024 lalu.Apalagi, Rodri juga salah satu instrumen penting dari sukses Timnas Spanyol meraih gelar Euro 2024 lalu di bawah asuhan Luis de la Fuente.Instrumen team work, termasuk perannya sebagai gelandang baik bagi Manchester City maupun Timnas Spanyol, sangat penting.Semua itu yang membuat gol-gol dan assist Vinicius Junior patah oleh peran Rodri sebagai gelandang di lapangan tengah.Rodri, yang dalam acara ini datang dengan kekasihnya, Laura, menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah memilihnya.Rodri merupakan pemain dengan posisi gelandang yang meraih Ballon d'Or setelah Luka Modric pada 2018 silam."Ini malam yang luar biasa," kata Rodri dengan menggunakan bahasa Inggris dan selanjutnya dilanjutkan dengan bahasa Spanyol."Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada mereka yang memilih saya. Mereka yang percaya kepada saya, ini hari yang penting bagi saya, keluarga saya, dan negara saya," dia menambahkan.Gelar ini juga spesial karena untuk pertama kalinya setelah hampir 64 tahun, pemain asal Spanyol kembali meraih Ballon d'Or. Sebelumnya, adalah Luis Suarez yang meraih Ballon d'Or pada 1960.Gelar Ballon d'Or Rodri juga makin spesial karena pada saat yang sama, pemain wanita asal Spanyol, Aitana Bonmati, meraih Ballon d'Or Feminin. Dan, Lamine Yamal meraih trofi Kopa."Ini sukses untuk Spanyol, lalu ini juga untuk para gelandang legenda Spanyol seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets," kata Rodri.Ya, ini memang kemenangan Spanyol. Pada 2024 ini, Spanyol meraih sejumlah gelar seperti Euro 2024, Olimpiade 2024, dan Piala Eropa Wanita 2024.Daftar Pemenang Ballon d'Or 2024<figure class="table" style="width:100%;"><table class="ck-table-resized"><colgroup><col style="width:25.39%;"><col style="width:28.74%;"><col style="width:45.87%;"></colgroup><tbody><tr><td>Penghargaan</td><td>Pemenang</td><td>Negara/Klub</td></tr><tr><td>Ballon d'Or</td><td>Rodri</td><td>Spanyol/Manchester City</td></tr><tr><td>Ballon d'Or Feminin</td><td>Aitana Bonmati</td><td>Spanyol/Barcelona</td></tr><tr><td>Trofi Kopa</td><td>Lamine Yamal</td><td>Spanyol/Barcelona</td></tr><tr><td>Trofi Yashin</td><td>Emiliano Martinez</td><td>Argentina/Aston Villa</td></tr><tr><td>Trofi Gerd Muller</td><td>Harry Kane, Kylian Mbappe</td><td>Inggris/Bayern Munchen, Prancis/PSG/Real Madrid</td></tr><tr><td>Trofi Socrates</td><td>Jennifer Hermoso</td><td>Spanyol/Barcelona</td></tr><tr><td>Klub Pria Terbaik</td><td>Real Madrid</td><td>Spanyol</td></tr><tr><td>Klub Wanita Terbaik</td><td>Barcelona&nbsp;</td><td>Spanyol</td></tr><tr><td>Trofi Johan Cruyff</td><td>Carlo Ancelotti</td><td>Italia/Real Madrid</td></tr><tr><td>Trofi Johan Cruyff</td><td>Emma Hayes</td><td>Inggris/Chelsea</td></tr></tbody></table></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ob2NzSG8Ge0?si=T9DpZp9P8phMmeSI" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Spanyol bisa dibilang meraih kemenangan di sepak bola tahun ini, terbaru kini Rodri meraih gelar Ballon d'Or 2024.

Rodri Raih Ballon d'Or 2024, Jadi Kemenangan Spanyol

SKOR.id - Luis de la Fuente dinilai berhasil membawa Timnas Spanyol bangkit, sejak mengambil alih kursi kepelatihan dari Luis Enrique.Luis de la Fuente ditunjuk menjadi pelatih baru Timnas Spanyol pada Januari 2023, menandai era baru setelah tiga tahun dipimpin Luis Enrique.Memiliki pengalaman dalam memimpin Timnas Spanyol kategori usia, Luis de la Fuente berhasil membuat komposisi La Furia Roja lebih beragam, tidak hanya didominasi pemain Barcelona dan Real Madrid.Gelar UEFA Nations League 2022-2023 dan Euro 2024 sudah berhasil dipersembahkan oleh pelatih berusia 63 tahun tersebut, sejak menangani Spanyol.Selama ditangani Luis de la Fuente, Spanyol memiliki metode serangan balik yang mendominasi, itu berhasil ditunjukkan pada laga terakhir mereka saat menang 4-1 melawan Swiss.Sejak memegang kendali Spanyol, La Furia Roja meraih 20 kemenangan, dua kali imbang, dan dua kali kalah dalam 24 laga di berbagai ajang, dengan torehan 66 gol serta 21 kali kebobolan.Gol-gol dari luar kotak penalti tidak jarang terlihat, seperti yang dilakukan Rodri saat menyamakan skor menjadi 1-1 ketika melawan Georgia di babak 16 besar Euro 2024, serta gol Lamine Yamal ke gawang Prancis di babak semifinal.Meski begitu, ada hal yang belum kembali terlihat dari Timnas Spanyol, yaitu gol tendangan bebas.Dilansir dari Marca, terakhir Spanyol mencetak gol tendangan bebas terjadi pada 8 Juni 2021.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Luis_de_la_Fuente_a0f1a88892.jpg" alt="Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente. (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, membawa La Roja sukses. (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Momen tersebut terjadi ketika Timnas U-21 Spanyol asuhan Luis de la Fuente, menggantikan tim senior asuhan Luis Enrique, untuk menghadapi Lithuania.Kala itu tim senior Spanyol yang dilatih Luis Enrique dilanda krisis karena pandemi Covid-19, menjelang Euro 2020 yang diundur pada 2021.Luis de la Fuente memimpin skuad muda La Furia Roja yang tampil percaya diri menghadapi Lithuania, dan berhasil memetik kemenangan 4-0.Juan Miranda mencetak gol ketiga Spanyol melalui tendangan bebas langsung di menit ke-53, itu menjadi momen gol tendangan bebas terakhir untuk skuad La Furia Roja.Pada tahun 2017 David Silva juga menceploskan bola dari tendangan bebas saat Spanyol menang 8-0 atas Liechtenstein.Tiga hari sebelumnya, Isco juga berhasil menjebol gawang Italia yang dijaga Gianluigi Buffon, dalam kemenangan 3-0.Di dalam skuad Spanyol saat ini, Alejandro Grimaldo dinilai menjadi salah satu eksekutor bola mati terbaik, musim lalu ia berhasil menaklukkan gawang Bayern Munchen yang dijaga Manuel Neuer melalui tendangan bebas.Alejandro Grimaldo juga dilatih oleh Xabi Alonso, yang juga memiliki kemampuan dalam eksekusi bola mati saat masih aktif menjadi pemain.Sejak mengawali periode terbaik mereka pada 29 Juni 2008 di Vienna diikuti pada 14 Juli di Berlin, total Spanyol telah mencetak 11 gol dari tendangan bebas.Xabi Alonso menyumbang dua gol (Afrika Selatan, Venezuela) begitu juga Xavi Hernandez (Liechtenstein, Arab Saudi) dan David Silva (Korea Selatan, Liechtenstein).Pemain lain yang menyumbang gol tendangan bebas pada periode ini adalah David Villa (Venezuela), Santi Cazorla (Korea Selatan), Sergio Ramos (Panama), Isco (Italia), dan Juan Miranda (Lithuania).Spanyol akan tampil menghadapi Denmark pada laga ketiga UEFA Nations League 2024-2025, Minggu (13/10/2024) dini hari WIB.Berikut ini daftar skuad Spanyol untuk UEFA Nations League 2024-2025KiperRobert Sanchez David Raya Alex RemiroBelakangAymeric Laporte Alejandro Grimaldo Pau Torres Marc Cucurella Pedro Porro Dani Vivian Oscar Mingueza Pau CubarsiTengahMikel Merino Fabian Ruiz Aleix Garcia Pedri Martin Zubimendi Yeremy Pino Alex Baena Bryan ZaragozaDepanJoselu Alvaro Morata Mikel Oyarzabal Nico Williams Lamine Yamal<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fooeKLYn1OY?si=wbvMxkpC2SMl4PMu" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Timnas Spanyol era Luis de la Fuente, belum menemukan pemain dengan tendangan bebas mematikan.

Spanyol Era Luis de la Fuente Rindukan Gol Tendangan Bebas

SKOR.id – Menyusul kemitraan yang diumumkan pada akhir tahun lalu antara Persatuan Asosiasi-asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dan Groupe Amaury, pemilik perusahaan media France Football dan L’Equipe, untuk bersama-sama menyelenggarakan Ballon d'Or yang terkenal mulai tahun 2024, nominasi penghargaan tahun ini telah diumumkan pada awal bulan September ini.Dipersembahkan setiap tahun oleh France Football&nbsp;sejak tahun 1956, Ballon d’Or adalah penghargaan paling terhormat yang dapat diterima seorang pesepak bola sebagai pengakuan atas pencapaian luar biasa dan bakat luar biasa mereka.Upacara pemberian penghargaan Ballon d’Or edisi ke-68 akan berlangsung pada 28 Oktober 2024 di Theatre du Chatelet yang megah di Place du Chatelet, Paris, Prancis.Ada sembilan kategori Ballon d’Or yang akan diberikan. Yang paling bergengsi tentu kategori Men’s Ballon d’Or alias pesepak bola pria terbaik di dunia.&nbsp;Nomine Ballon d’Or 2024 Pria: Jude Bellingham (Inggris, Real Madrid) Hakan Calhanoglu (Turki, Inter) Dani Carvajal (Spanyol, Real Madrid) Ruben Dias (Portugal, Manchester City) Artem Dovbyk (Ukraina, Dnipro / Girona / Roma) Phil Foden (Inggris, Manchester City) Alejandro Grimaldo (Spanyol, Bayer Leverkusen) Erling Haaland (Norwegia, Manchester City) Mats Hummels (Jerman, Borussia Dortmund) Harry Kane (Inggris, Bayern Munchen) Toni Kroos (Jerman, Real Madrid) Ademola Lookman (Nigeria, Atalanta) Emiliano Martinez (Argentina, Aston Villa) Lautaro Martinez (Argentina, Inter ) Kylian Mbappe (Prancis, Paris Saint-Germain / Real Madrid) Martin Odegaard (Norwegia, Arsenal) Dani Olmo (Spanyol, Leipzig / Barcelona) Cole Palmer (Inggris, Manchester City / Chelsea) Declan Rice (Inggris, Arsenal) Rodri (Spanyol, Manchester City) Antonio Rudiger (Jerman, Real Madrid) Bukayo Saka (Inggris, Arsenal) William Saliba (Prancis, Arsenal) Federico Valverde (Uruguay, Real Madrid) Vinicius Junior (Brasil, Real Madrid) Vitinha (Portugal, Paris Saint-Germain) Nico Williams (Spanyol, Athletic Club) Florian Wirtz (Jerman, Bayer Leverkusen) Granit Xhaka (Swiss, Bayer Leverkusen) Lamine Yamal (Spanyol, Barcelona)Salah satu favorit kuat peraih Ballon d’Or kategori pesepak bola pria adalah Rodrigo Hernandez Cascante, yang lebih dikenal dengan sapaan Rodri atau Rodrigo.&nbsp;Pada musim 2023-2024 lalu, di level klub Rodri berperan besar membantu Manchester City memenangi Liga Inggris – gelar keenam atau keempat beruntun dalam tujuh tahun terakhir – dan perempat final Liga Champions.&nbsp;Rodri juga menjadi jenderal lapangan tengah Timnas Spanyol saat merebut gelar Euro 2024 yang digelar di Jerman pada musim panas lalu.&nbsp;Menariknya, Rodri menjadi favorit pemenang Ballon d’Or meskipun posisi bermainnya adalah gelandang bertahan (defensive midfielder). Dalam sejarahnya, sejak pertama digelar pada 1956, belum pernah seorang defensive midfielder&nbsp;murni memenangi Ballon d’Or, seperti bek sayap (lihat boks di bawah).&nbsp;Mengapa pemain dengan posisi murni gelandang bertahan sangat sulit memenangi Ballon d’Or? Faktor apa saja yang membuat pemain seperti Rodri pantas mengangkat Ballon d’Or?&nbsp;Skor.id&nbsp;akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Rodri, yang telah menjadi jantung dari segala hal terbaik untuk Manchester City sejak tiba di klub pada musim panas 2019, adalah kandidat terdepan di tim juara Liga Champions 2022-2023 itu untuk mengklaim penghargaan eksklusif Ballon d’Or tahun ini. &nbsp;Rodri berdiri bersama pemain seperti Erling Haaland, Jude Bellingham, dan Vinicius Jr dalam menjadi favorit untuk penghargaan yang didominasi oleh Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam sejarah sepak bola modern. &nbsp;Namun, perbedaan yang jelas kali ini adalah bahwa seorang gelandang bertahan dibicarakan dengan tegas dalam perbincangan karena memiliki peluang besar untuk mengklaim Ballon d’Or – sebuah perdebatan unik.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_Data_Skor_Special_Peraih_Ballon_d_Or_Dede_S_Mauladi_Skor_id_d8d7fb7fd3.jfif" alt="Boks Data Skor Special - Peraih Ballon dOr - Dede S Mauladi Skor.id.jfif"><figcaption>Sejak digelar perdana pada 1956, tidak ada seorang gelandang bertahan yang mampu memenangi penghargaan Pesepak Bola Terbaik Dunia, Ballon d’Or. (Dede S Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Faktor Seorang Defensive Midfielder Sulit Merebut Ballon d’Or&nbsp;Berbicara kepada Joe Hart untuk podcast Football Daily BBC Sounds, Rodri mengungkapkan panjang lebar mengenai mengapa ia yakin gelandang bertahan bintang dunia tidak sering diakui oleh penghargaan individu, termasuk gelar Ballon d’Or.“Saya pikir apa yang kita bicarakan sebelumnya, karena peran (gelandang bertahan) itu lebih bersifat defensif daripada ofensif. Semua tahu bahwa di sepak bola dan pemasaran, apa yang disukai penggemar tentang sepak bola adalah mencetak gol dan assist,” tutur pemain berusia 28 tahun itu.&nbsp;“Saya pikir, karena itulah gelar (di Ballon d’Or) selalu menjadi milik para striker, pemain sayap (winger), dan gelandang depan (gelandang serang/attacking midfielder).“Itulah yang saya pikirkan tentang ini. Juga karena peran pemain di belakang mereka (para striker, winger, dan gelandang serang) seperti bek tengah, penjaga gawang, atau gelandang pengatur alur bola (holding midfielder), dinilai kurang glamor.”&nbsp;Rodri menjelaskan bila para pemain yang memainkan posisi itu (striker, winger, dan gelandang serang) akan benar-benar dapat menghargai pentingnya peran defensive&nbsp;/holding midfielder itu.&nbsp;“Kami dapat menghargai bahwa jika orang-orang ini (defensive&nbsp;/holding midfielder) bermain, tim itu bisa menjadi juara atau treble atau apa pun. Mungkin dia adalah bagian penting dari semuanya. ini, dan mungkin dia pantas mendapatkannya,” tutur Rodri.&nbsp;“Saya tidak berbicara tentang saya. Saya berbicara tentang banyak pemain di masa lalu. Banyak pemain asal Spanyol, Inggris, dan negara lain, yang hebat bermain di posisi gelandang bertahan.”Jika Rodri Memenangi Ballon d’Or Akan Menjadi Momen BersejarahSejauh ini baru ada satu penjaga gawang, Lev Yashin, dan tiga bek – meski Fabio Cannavaro lebih berperan sebagai stopper dibandingkan dengan gelandang Jerman, Franz Beckenbauer dan Matthias Sammer, yang diubah menjadi sweeper&nbsp;– yang mampu merebut Ballon d’Or.Hampir tujuh dekade usia Ballon d’Or, tidak pernah ada gelandang bertahan yang mampu merebut penghargaan Bola Emas. Itulah mengapa jika Rodri, orang yang membawa Manchester City meraih gelar Liga Champions pertamanya pada 2023 berkat gol tunggalnya ke gawang Inter Milan di final, bisa menjadi pembuat sejarah.Setelah final Liga Champions 2023 itu, Rodri mulai merebut berbagai penghargaan individu. Dia dinobatkan sebagai man of the match di final sekaligus pemain terbaik Liga Champions.&nbsp;Gelandang yang dibesarkan Atletico Madrid dan Villarreal CF itu kemudian menjadi pemain terbaik turnamen di final UEFA Nations League 2023. Setahun kemudian, Rodri meraih penghargaan yang sama di Euro 2024 setelah membantu Spanyol meraih kemenangan di final. Di sela-sela itu, Rodri memenangi Golden Ball (Bola Emas) di Piala Dunia Antarklub.“Saya benar-benar merasa sekarang orang-orang mengakui karya saya dan berusaha mendorong saya untuk memenangkannya,” ucap Rodri yang saat berita ini diturunkan masih berada di posisi kedua favorit Ballon d’Or di bawah Vinicius Jr.&nbsp;“Tentu saja itu hanya mimpi, karena saya tidak pernah menyangka bisa mencapai tahap ini. Tapi begitu Anda tiba di sini, Anda hanya ingin orang-orang mengatakan apa yang mereka pikirkan, memilih, dan itu saja. Saya akan menerima apa pun itu.”&nbsp;Dukungan kepada Rodri sebagian datang dari tanah kelahirannya. Saat Spanyol memenangi Kejuaraan Eropa berturut-turut (2008 dan 2012) di samping kemenangan mereka di Piala Dunia 2010, Xavi finis ketiga Ballon d’Or sebanyak tiga kali (2009, 2010, 2011).&nbsp;Sementara, pencetak gol tunggal kemenangan Spanyol atas Belanda di final Piala Dunia 2010, Andres Iniesta, menjadi runner-up pada tahun itu (2010).&nbsp;Pemain Spanyol terakhir yang memenangi Ballon d’Or adalah Luis Suarez pada tahun 1960. Satu-satunya yang lain, sebelum Suarez, adalah Alfredo di Stefano (1957, 1959). Namun, Di Stefano adalah pemain yang dinaturalisasi dari Argentina.&nbsp;Sementara itu, soal penghargaan individu, Manchester City sejauh ini baru bisa bicara di dalam negeri Inggris. Saat ini, empat dari lima penghargaan Pemain Terbaik PFA terakhir diberikan kepada City, meskipun tidak ada satupun yang diberikan kepada Rodri.&nbsp;Namun, para pemain Man City tidak pernah meraih podium di Ballon d'Or hingga Kevin De Bruyne menempati posisi ketiga pada tahun 2022, dan lantas Erling Haaland menjadi lebih baik satu tingkat tahun lalu (2023) ketika Rodri berada di posisi kelima.&nbsp;Hal-hal Lain yang Membuat Rodri Pantas Memenangi Ballon d’OrSeperti klub sepak bola lain, baik Man City maupun Timnas Spanyol sudah terbiasa memiliki pahlawan tanpa tanda jasa (unsung hero), namun tetap menonjol.&nbsp;Selain gelar-gelar yang sudah disebutkan di atas, Rodri tidak hanya memenangi empat gelar Liga Inggris dalam beberapa musim: ia hanya kalah satu kali dalam hampir 18 bulan, yaitu final Piala FA musim panas lalu.&nbsp;Jika pemain lain membangun kasus mereka berdasarkan rekor mencetak gol mereka sendiri, Rodri telah menjadi pencetak gol-gol penting, pencapaiannya berpusat pada angka-angka tim.“Saya tahu saya memainkan peran yang berbeda dari kebanyakan pemain yang dinominasikan untuk trofi ini. Tetapi ini juga menunjukkan bahwa sepak bola bisa menjadi indah dalam pandangan yang berbeda,” ujarnya.&nbsp;“Bermain sebagai gelandang, mencetak gol, atau menjadi bek bisa menjadi hal yang indah. Kami tahu cara kerja sepak bola. Ada banyak orang yang mengapresiasi peran seorang gelandang, jadi mari kita lihat apa yang akan terjadi.”Semakin banyak orang mengapresiasi peran Rodri: benteng pertahanan, metronom penguasaan bola yang mampu memberikan umpan tajam, pencetak gol dalam pertandingan ketika City memenangi gelar dalam dua dari tiga musim terakhir.&nbsp;Rodri tidak hanya menjadi pemain hebat di pertandingan besar, tapi juga menjadi pemain di setiap kesempatan. Nanti, ketika pemungutan suara sudah masuk, dia bisa meraih prestasi yang belum pernah dicapai oleh gelandang bertahan sebelumnya di Ballon d’Or.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4X8p9lMtW64?si=lHM3WRwo0EEf_ylM" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gelandang bertahan Man City dan Timnas Spanyol, Rodri, berpeluang merebut Ballon d’Or 2024. 

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengapa Gelandang Bertahan Sulit Merebut Ballon d’Or

SKOR.id - Berawal membawa Timnas Spanyol U-19 juara Piala Eropa pada 2015, empat tahun kemudian Luis de la Fuente membawa Timnas U-21 Spanyol juara turnamen yang sama pada 2019.Hanya setahun, Luis de la Fuente membawa Timnas Spanyol U-23 meraih medali perak di Olimpiade 2020. Jenjang karier yang sangat jelas yang telah dilalui Luis de la Fuente.Jejak Luis de la Fuente itu pula yang membuat Federasi Sepak Bola Spanyol memutuskan mengangkat pria berkelapa plontos tersebut menjadi pelatih kepala Timnas Spanyol senior.Kamis, 8 Desember 2022, Luis de la Fuente resmi sebagai pelatih Timnas Spanyol, menggantikan Luis Enrique yang beberapa hari sebelumnya telah mengundurkan diri karena gagal di Piala Dunia 2022.Apa yang diberikan Luis de la Fuente kemudian? Sukses sebagai pelatih ternyata mengikuti Luis de la Fuente ke mana pun dia pergi.Dimulai dengan membawa Timnas Spanyol juara UEFA Nations League 2022-2023, yang merupakan trofi pertamanya sebagai pelatih timnas senior Spanyol.Namun, itu hanya awal karena kemudian Luis de la Fuente membawa La Furia Roja juara di Eropa, juara Euro 2024.Demikianlah, sebelum Luis Enrique mengundurkan diri dari jabatannya, sejumlah nama pelatih bermunculan sebagai kandidat untuk menggantikannya.Dari pelatih top asal Spanyol bahkan hingga pelatih dari luar. Namun, La Roja memilih jejak yang berbeda, bersama pelatih yang sudah mengenal sejumlah pemain muda.Kini, dengan gelar Euro 2024, Luis de la Fuente pun masuk dalam daftar kandidat sebagai Pelatih Terbaik 2024 dalam Ballon d'Or 2024.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Nominated for the 2024 Men's Team Coach of the Year Trophy Luis De la Fuente <a href="https://twitter.com/SEFutbol?ref_src=twsrc%5Etfw">@SEFutbol</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/ballondor?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ballondor</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/coachdelannee?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#coachdelannee</a> <a href="https://t.co/AM6KdMupbs">pic.twitter.com/AM6KdMupbs</a>— Ballon d'Or (@ballondor) <a href="https://twitter.com/ballondor/status/1831372547453313418?ref_src=twsrc%5Etfw">September 4, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Lalu siapakah Luis de la Fuente? Berikut profil Luis de la Fuente, pria berkaca mata bulat yang membawa Spanyol menguasai Eropa.Untuk mengenal tentang seseorang, salah satunya dapat diketahui dari teman dekatnya. Dan, teman dekat Luis de la Fuente bernama Patxi Salinas yang mengetahui profil Luis de la Fuente.Nama Patxi Salinas bukanlah sosok asing di sepak bola Spanyol. Bersama Luis de la Fuente, keduanya ketika masih aktif sebagai pemain, pernah bermain bresama di Athletic Bilbao.Keduanya pun bersama-sama tampil dalam debut dan membawa Athletic Bilbao juara La Liga pada 1982-1983 dan 1983-1984.Selain gelar La Liga, keduanya pun membawa Athletic Bilbao juara Piala Raja 1983-1984.Karena itu, bukan kebetulan pula, RFEF mengundang Patxi Salinas sebagai bintang tamu kejutan dalam malam perayaan gelar Timnas Spanyol juara Euro 2024 lalu.Kehadiran Patxi Salinas menjadi kejutan karena sama sekali tidak diketahui oleh Luis de la Fuente. Keduanya bertemu di panggung dan menyanyikan lagu Julio Iglesias berjudul Don Quixote."Itu adalah lagu yang sangat dia (Luis de la Fuente) sukai. Dia selalu menyanyikannya dan dia mengetahui makna lagu tersebut dari hatinya," kata Patxi Salinas."Kami sering menyanyikannya bersama-sama, selama bertahun-tahun, hanya untuk mengenang bahwa kami pernah bermain bersama di tahun 1983," kata Patxi Salinas lagi.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Luis_de_la_Fuente_9777ad1cf5.jpg" alt="Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, dengan medali dan trofi saat merayakan gelar juara Euro 2024, Senin (15/7/2024) dini hari WIB. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, dengan medali dan trofi saat merayakan gelar juara Euro 2024, Senin (15/7/2024) dini hari WIB. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Lirik lagu itu sendiri di antaranya "Don Quijote es mi nombre, la esperanza es mi vida. Tengo sueños demasiado grandes y un corazon demasiado pequeno. Pero no es cuestion de que me rinda. Lo imposible es posible tan pronto como crees en ello."Atau yang artinya "Don Quixote adalah namaku, harapan adalah hidupku. Aku mempunyai mimpi yang terlalu besar tapi hati yang terlalu kecil. Namun tidak ada alasan bagi saya untuk menyerah. Hal yang tidak mungkin menjadi mungkin jika Anda mempercayainya."Dari sebuah lagu itulah, di antaranya yang membuat Luis de la Fuente berada di momen hidupnya saat ini. "Sebagai pelatih dia telah meraih karya besar, dia berjuang dan menderita, namun dua hal itu sudah ada di dalam dirinya, dan saya tidak terkejut," kata Patxi Salinas.Lagu Don Quixote boleh jadi mengingatkan Luis de la Fuente tentang ayahnya yang seorang nelayan atau pelaut.Sebuah kebanggaan tentunya bahwa gelar yang diraih Timnas Spanyol di UEFA Nations League 2022-2023 serta Euro 2024 diraih karena mereka memiliki pelatih lokal seperti Luis de la Fuente.Bukan hanya salah satu lagu itu ternyata. Faktanya, Luis de la Fuente memang pengagum Julio Iglesias, penyanyi terkenal, mantan pemain sepak bola, yang namanya mendunia lewat lagu-lagu pop.Pria ReligiusLuis de la Fuente adalah pria yang sangat matang, yang tahu bagaimana menghadapi situasi baik itu sebelum maupun sesudahnya. Selama Euro 2024 lalu itu, dia mengakui bahwa dirinya tidak bisa setiap hari berkutat, serius, dengan tugasnya sebagai pelatih."Saya memiliki 'hubungan' yang baik dengan Tuhan. Jadi, saya meminta kepadaNya agar menolong kami, agar dekat dengan kami," kata Luis de la Fuente seperti yang disampaikan kepada media massa Spanyol, El Periodico de Espana.Namun, ketika sebagian tugas telah selesai, saat semua konsentrasinya sebagi pelatih dilepaskan, Luis de la Fuente mengakui membawa dirinya kepada musik."Saya sangat menyukai musik (lagu) dan pergi bersama teman-teman untuk berkaraoke," kata Luis de la Fuente lagi. Di sanalah, Luis de la Fuente sering menyanyikan lagu-lagu Julio Iglesias.Sebagai pengagum, Luis de la Fuente mengaku pernah bertemu dengan sang penyanyi terkenal tersebut beberapa waktu lalu.Selain menyukai lagu-lagu Julio Iglesias, Luis de la Fuente juga menyukai Sergio Dalma dan Luis Miguel, dua penyanyi yang memiliki napas yang sama dengan Julio Iglesias.Dari ketiga penyanyi itu, dapatlah diketahui sosok Luis de la Fuente. "Ya, saya adalah orang yang romantis," kata Luis de la Fuente.Kalaupun ada bagian yang membuat Luis de la Fuente terlihat sebagai figur yang tegar dan tangguh, tiada lain otot-ototnya yang selalu terjaga dengan baik.Pria yang memang menyukai film Rocky ini selalu menjaga tubuhnya. Bahkan, sepanjang Euro 2024 lalu, otot-otot lengan Luis de la Fuente menjadi perhatian pers.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Hablemos de Luis de la Fuente. Nadie confiaba en él, el 99% de la afición no entendía cómo iba a ser un tío sin nombre nuestro seleccionador. Pues en menos de un año se ha plantado en una final de la Eurocopa y ya ha ganado un título. Muchísimo HONOR. <a href="https://t.co/AVBx27qPTn">pic.twitter.com/AVBx27qPTn</a>— Cᴀꜱᴛɪʟʟᴏ (@Castillo__Rm) <a href="https://twitter.com/Castillo__Rm/status/1810978544631046300?ref_src=twsrc%5Etfw">July 10, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Menikah dan Memiliki Tiga AnakSisi romantis inilah tampaknya yang membuat Luis de la Fuente memikat gadis dari Camas, wanita wilayah Andalusia. Kehidupan pribadi Luis de la Fuente hingga kini belum begitu banyak diketahui, termasuk nama istrinya.Dari pernikahannya, mereka mendapatkan tiga anak. Salah satu anaknya bernama Alberto, yang mengikuti jejaknya. Alberto Luis de la Fuente merupakan analis sepak bola yang membantunya di Federasi Sepak Bola Spanyol.Meski Alberto bukanlah pemain dan bukan juga pelatih namun kariernya sebagai profesional sangat lekat dengan sepak bola yang juga bekerja di lapangan.Alberto merupakan analis di level tim muda Timnas Spanyol. Dia juga bertanggung jawab sebagai analis di klub SD Huesca."Dia justru tahu lebih banyak dibandingkan dengan saya. Dia sosok yang lebih mempersiapkan segalanya, dia sangat bagus," kata Luis de la Fuente tentang anaknya."Sebuah kebanggaan bagi saya bisa bekerja sama dengan dirinya, melihat anak-anak muda yang fokus dengan kemampuannya, dan apa yang telah dilakukannya di sepak bola," kata Luis de la Fuente lagi.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Luis_de_la_Fuente_saat_masih_bermain_c025db8ac8.jpg" alt="Luis de la Fuente ketika masih aktif bermain. (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>Luis de la Fuente ketika masih aktif bermain di Athletic Bilbao (kiri) dan saat di Sevilla. (Hendy Andika/Skor.id).</figcaption></figure>Lahir di Kota AnggurLuis de la Fuente lahir di Haro, sebuah kota di Spanyol yang terkenal dengan penghasil anggur. Bahkan, di kota ini setiap tahunnya diselenggarakan festival Anggur Haro.Lahir pada 21 Juni 1996, pria yang kini berusia 63 tahun memulai kariernya di sepak bola sebagai pemain muda di Tim Junior Athletic Bilbao.Kemampuannya sebagai pemain membuatnya dikenal sebagai salah satu bek kiri terbaik klub asal Basque tersebut pada masanya. Namun demikian, semua itu tidak membawanya ke Timnas Senior.Luis de la Fuente merupakan salah satu pemain di masa Athletic Bilbao mendominasi sepak bola Spanyol.Masyarakat Haro pun memiliki kebanggaan karena ada anak dari kota ini yang berjasa besar di olahraga bagi Negeri Matador. Sebuah turnamen yang digagas kota ini digelar dengan menggunakan namanya sebagai penghormatan.Bagi masyarakat Haro, Luis de la Fuente dikenal sebagai anak dari Alberto yang dipanggil dengan "La Berti". Ibunya bernama Berta Castillo, karena itu pula nama terakhir Luis de la Fuente mengambil dari nama ibunya, Luis de la Fuente Castillo.Ibunya dulu mengelola toko kelontong di Plaza de la Paz, dan saat ini saudara perempuannya yang bernama Ana de la Fuente meneruskan bisnis keluarga yang diubah menjadi butik.Ayahnya adalah seorang pelaut pedagang dan darinya ia mewarisi kecintaan dan gairah terhadap sepak bola. Ayahnya menemani Luis de la Fuente kecil ke Bilbao setiap kali ia bisa untuk mendukung Bilbao.Bertahun-tahun kemudian, Luis de la Fuente akhirnya melakukan debutnya dan pensiun sebagai pemain di klub tersebut.Tidak seperti Luis de la Fuente saat ini, ketika masih sebagai pemain, dirinya merupakan pemain dengan rambut panjang dan memiliki kumis.Suksesnya bersama Athletic Bilbao sebagai pemain di bawah asuhan Javier Clemente, membuatnya memiliki gelar La Liga. Dan, gelar sebagai pelatih kini melengkapi kariernya.Karena perjalanan kariernya ini pula yang membuatnya dikenal sebagai sosok yang banyak membantu pemain muda untuk sukses dalam kariernya. Bahkan, Luis de la Fuente diakui oleh Lionel Scaloni sebagai salah satu yang berjasa.Luis de la Fuente lah yang menjadi pelatih atau mentor ketika Lionel Scaloni tengah mengambil lisensi kepelatihan pada 2017 silam."Luis de la Fuente adalah seorang profesor bagi saya. Dia merupakan pelatih yang hebat dan bukan hal yang mengejutkan jika dia meraih sukses. Apa yang telah dilakukannya dan diraihnya telah menginsiprasi," kata Lionel Scaloni yang kemudian membawa Timnas Argentina juara dunia dan Copa America.Dan, pantas pula jika Oktober 2024 nanti Luis de la Fuente terpilih sebagai Pelatih Terbaik 2024 dalam gala Ballon d'Or 2024.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sjaBOIpGZJ8?si=Hnu_njKRJ31zf3u2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Profil Luis de la Fuente, pelatih Timnas Spanyol yang berpeluang meraih penghargaan Pelatih Terbaik di Ballon d'Or 2024.

Profil Luis de la Fuente, Pelatih Timnas Spanyol yang Gemar Bernyanyi

SKOR.id – Spanyol berhasil mendominasi sepak bola dunia dalam semua level akhir-akhir ini.&nbsp;Tim nasional putra Spanyol mengalahkan Inggris pada laga final untuk dinobatkan sebagai juara Euro 2024.Sementara sebelumnya, Timnas Wanita Spanyol memenangkan Piala Dunia Wanita 2023.Spanyol juga memegang dua gelar terbesar dalam sepak bola klub Eropa, dengan Real Madrid dan Barcelona masing-masing memenangkan Liga Champions pria dan wanita musim 2023-2024.Dan Spanyol kini telah menambahkan medali emas Olimpiade ke dalam daftar prestasi.Tim sepak bola putra mereka berhasil menaklukkan tuan rumah Prancis pada final cabang sepak bola Olimpiade 2024 di Paris, Jumat (9/8/2024) waktu setempat.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_000839fc7f.jpeg" alt="Inilah daftar gelar yang diraih tim putra sepak bola Spanyol belakangan ini (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Inilah daftar gelar yang diraih tim sepak bola Spanyol untuk sektor putra dalam setahun belakangan ini (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Ini adalah daftar prestasi yang sangat mengesankan bagi Spanyol, meski mungkin mengkhawatirkan bagi negara-negara pesaingnya.Itu mengingat keberhasilan tersebut diraih di tengah kekacauan dalam tubuh RFEF akibat skandal seksisme yang sempat membayangi kemenangan mereka dalam Piala Dunia Wanita 2023.Jadi, bagaimana Spanyol bisa menjadi kekuatan yang begitu dominan akhir-akhir ini? Inilah yang akan dibahas dalam Skor Special edisi kali ini.Skor Special merupakan artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.1. Menormalkan Perasaan Menang dalam Semua LevelSukses Spanyol menjadi yang terbaik dalam pentas Euro 2024 merupakan gelar Euro pertama mereka sejak tahun 2012.Faktanya, Timnas Spanyol telah mengalami periode yang relatif sulit pada tahun-tahun di antara 2012 hingga 2024 itu.Namun, ketika Spanyol mencapai babak akhir turnamen, La Roja biasanya selalu menjadi yang teratas seperti yang disorot oleh salah satu statistik.Baik itu dalam pentas Piala Dunia, Piala Eropa, Liga Champions, atau Piala UEFA/Liga Europa, dalam 27 final pria terakhir yang melibatkan tim Spanyol, semua berakhir dengan kemenangan untuk Spanyol.Sementara itu, permainan Timnas Wanita Spanyol telah berkembang pesat dalam dekade terakhir dan juga mulai meraih sukses besar dalam permainan bertekanan tinggi.Kemenangan Spanyol atas Inggris dalam final Piala Dunia Wanita tahun lalu terjadi hanya dalam penampilan ketiga mereka di turnamen tersebut, setelah menjalani debut pada 2015.Timnas Wanita Spanyol juga memenangkan Nations League awal tahun ini, sementara Barcelona telah memenangkan dua gelar dalam Liga Champions Wanita terakhir."Perubahan dalam sepak bola wanita di Spanyol sangat signifikan," mantan pemain Timnas Wanita Spanyol, Maria Garrido, yang sekarang menjadi jurnalis, mengatakan kepada BBC Sport."Sepuluh tahun lalu ketika saya bermain untuk FC Barcelona, ​​tidak ada La Masia (akademi terkenal di Barcelona) untuk anak perempuan.”&nbsp;“Kami menanggung biaya transportasi sendiri, orangtua kami membawa kami ke tempat latihan, dan kami tidak menghasilkan uang,” Garrido menambahkan."Namun dalam lima tahun terakhir ini, situasinya telah membaik secara dramatis. Ada dorongan substansial untuk mempromosikan sepak bola wanita.”“Termasuk penciptaan lebih banyak kategori pemain muda, fasilitas dan kondisi yang lebih baik, hingga pendirian akademi sepak bola khusus untuk anak perempuan.”"Transformasi ini tidak hanya merevolusi olahraga, melainkan juga meningkatkan rasa hormat terhadap sepak bola wanita di Spanyol," ia menambahkan.Keberhasilan ini, baik untuk tim putra maupun tim putri, diraih setelah mengangkat banyak gelar dalam level junior selama dekade terakhir.Para pemain dari tim muda tersebut kemudian membawa mentalitas juara itu ke sepak bola senior.Salma Paralluelo contohnya, baru berusia 20 tahun, tapi ia merupakan bagian dari tim juara Piala Dunia Wanita dan sudah dua kali jadi juara Liga Champions Wanita bersama Barcelona.Dalam level junior, Paralluelo memenangkan Piala Dunia Wanita U-20 dan U-17, serta Piala Eropa Wanita U-17."Kami bekerja dengan sangat baik, tetapi kami melihatnya dalam kategori yang lebih rendah," kata Paralluelo dalam sebuah wawancara dengan FIFA tahun lalu."Kami memenangkan segalanya. Pada akhirnya, kami menganggap kemenangan sebagai hal yang wajar. Sungguh luar biasa apa yang sedang dilakukan."Sedangkan pada sektor putra ada Lamine Yamal yang baru berusia 17 tahun saat ikut membawa Spanyol meraih juara Euro 2024.2. Pelatih dan Pemain yang BerkelanjutanKeakraban dan keberlanjutan tampaknya juga memainkan peran penting dalam dominasi Spanyol baru-baru ini.Sosok yang membawa Timnas Putra Spanyol meraih kesuksesan dalam Euro 2024 pada musim panas ini adalah Luis de la Fuente.Pelatih 63 tahun itu mengambil alih Timnas Spanyol senior pada 2022, tapi ia sebelumnya pernah melatih beberapa anggota timnya di level U-19, U-21, dan U-23.Sukses De la Fuente dalam Euro 2024 di Jerman merupakan gelar ketiganya dalam ajang tersebut bersama negaranya, setelah meraih juara bersama Spanyol U-19 dan U-21."De la Fuente mengenal sebagian besar pemain ini dari akademi dan mereka berkembang sebagai sebuah tim," kata mantan gelandang Spanyol, Juan Mata, kepada BBC Sport."Ini bukan hanya tim untuk saat ini, tetapi juga tim untuk masa depan," Mata menambahkan.Jorge Vilda melatih Spanyol saat memenangkan Piala Dunia Wanita tahun lalu.Tapi Vilda kemudian dipecat di tengah dampak skandal Presiden RFEF (PSSI-nya Spanyol), Luis Rubiales.Vilda telah menjadi pelatih Timnas Spanyol wanita selama delapan tahun. Dia sebelumnya telah memenangkan gelar sebagai pelatih Tim Nasional Spanyol wanita U-17 dan U-19.Vilda kemudian digantikan oleh mantan asistennya, Montse Tome, yang sekaligus menjadi wanita pertama yang melatih Timnas Spanyol wanita.Tome memimpin timnya menuju kemenangan dalam Nations League pada percobaan pertama, usai mengalahkan Prancis pada bulan Februari lalu."Praktik mempromosikan pelatih dari level U-17 dan U-19 ke tim senior telah menumbuhkan pendekatan taktis dan filosofi yang konsisten dalam Tim Nasional Spanyol," Garrido menuturkan."Transisi yang mulus ini memungkinkan pemain untuk berkembang di bawah kepemimpinan pelatih yang sudah dikenal.”“Sehingga memastikan gaya bermain yang koheren dan terpadu dari level muda hingga senior," ia menambahkan.3. Gaya Bermain yang JelasKetika Timnas Spanyol putra terakhir menikmati periode dominasi akhir tahun 2000-an hingga awal 2010-an, mereka terkenal dengan umpan pendek dan gaya sepak bola tiki taka.Era tika taka murni kini sebagian besar telah berakhir, tapi meskipun sepak bola Spanyol belum sepenuhnya meninggalkan prinsip-prinsipnya, mereka telah mengembangkannya.Penguasaan bola masih menjadi bagian penting dari permainan mereka, tetapi tidak sepenting dulu.Dalam kemenangan 3-0 atas Kroasia di Euro 2024, mereka memiliki penguasaan bola yang lebih sedikit daripada tim lawan untuk pertama kalinya sejak final Euro 2008.Catatan itu mengakhiri rangkaian 136 pertandingan Spanyol sebelumnya yang selalu mendominasi penguasaan bola.Teknik dan posisi kini jadi elemen kunci permainan Timnas Spanyol, dan keduanya juga menjadi fokus utama dalam sepak bola wanita dan remaja.Tujuan utamanya adalah agar para pemain terbiasa dengan sistem pada semua level."Yang hebat dari tim Spanyol saat ini, mereka tahu peran mereka dan bagaimana menyesuaikan diri," kata mantan bek Manchester City, Micah Richards, usai kemenangan Spanyol atas Inggris di Euro 2024."Terkadang dengan Inggris, kami hanya menurunkan pemain terbaik kami di lapangan.”“Tim Spanyol ini berhasil menemukan cara dan memilih pemain yang akan memberi dampak dalam sistem ini," Richards menuturkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_1922f2f864.jpeg" alt="Inilah daftar gelar yang diraih tim-tim putri Spanyol dalam setahun belakangan (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Inilah daftar gelar yang diraih tim-tim sepak bola putri Spanyol dalam setahun belakangan (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Bagaimana Skandal Seksisme Pengaruhi Sepak Bola Spanyol?Spanyol masih berusaha memperbaiki reputasinya setelah skandal seksisme yang membayangi kemenangan negara itu di Piala Dunia Wanita tahun lalu.Luis Rubiales kemudian mengundurkan diri sebagai Presiden RFEF usai dikritik karena mencium penyerang Spanyol, Jenni Hermoso, tanpa izinnya pada upacara penyerahan medali final.&nbsp;Rubiales selalu membantah melakukan kesalahan. "Terlepas dari kontroversi dengan mantan presiden Luis Rubiales dan skandal seksisme, sepak bola Spanyol masih berkembang pesat," kata Garrido."Skandal itu memang menimbulkan perhatian negatif dan mungkin memengaruhi moral.”“Tapi sistem sepak bola Spanyol yang kuat dan pemain-pemain berbakat membantu menjaga semuanya tetap pada jalurnya,” ia menambahkan.&nbsp;“Keberhasilan mereka menunjukkan betapa berdedikasi dan tangguhnya mereka,” kata Garrido.Dalam jangka panjang, dijelaskan Garrido, skandal ini dapat menyebabkan perubahan positif dalam sepak bola Spanyol.&nbsp;“Ada dorongan untuk lebih banyak transparansi, inklusivitas, dan kesetaraan gender dalam federasi,” ujarnya."Dengan beberapa reformasi yang diperlukan, federasi dapat menjadi lebih kuat dan lebih inklusif, memastikan keberhasilan dan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Garrido.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Fg725_Oj4bU?si=O8O0qZfra4i7l2gh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Latest Articles - Timnas Spanyol